Pages

Senin, 21 Februari 2011

Kegagalan itu proses menuju keberhasilan

"Kegagalan yang dialami oleh sejumlah besar orang, bukan berarti jarak jalan keberhasilan mereka masih sangat jauh, melainkan sudah hampir tercapai, hanya saja mereka tidak mempunyai kesabaran berusaha berjuang lagi. Sebenarnya, kegagalan sedang menguji kesempatan kita, orang yang tahan cobaan kenyataan hidup akan menjadi seorang yang sukses. Orang yang tidak tahan akan cobaan kenyataan hidup, selamanya adalah orang yang gagal"

"Setiap manusia pasti punya impian. Impian seperti apakah yang akan menjadi kenyataan? Impian yang digapai menggunakan usaha, kerja keras, dan do'a. Apabila kita masih belum bisa menggapainya berarti kita belum benar benar mengimpikannya"

Impian, kegagalan dan keberhasilan adalah sesuatu yang sudah sangat biasa dikehidupan kita. Untuk saat ini saya sedang mengalaminya. Dua diantaranya sedang berlangsung dan satunya sedang dalam proses (amin).

Semua yang saya bicarakan diatas adalah kalimat-kalimat penyemangat untuk hari ini. Bolehkah saya bercerita tentang keluh kesah saya hari ini? (yang bilang nggak boleh silahkan tekan tombol "X" di pojok kanan atas anda)

"I hate monday" adalah kutipan yang paling sering kita dengar dari segelintir orang yang meyakini bahwa setiap hari senin mereka akan mengalami kesialan atau hal-hal buruk lainnya. Saya bukan salah satu dari mereka. Tapi khusus untuk hari ini, saya akan mengangkat tangan apabila ada seseorang yang bertanya siapa yang membenci hari senin. Semoga saya tidak mengangkat tangan lagi untuk hari senin berikutnya.

Dimulai dari pagi hari. Jam7 pagi ini seharusnya saya ada kelas matakuliah MOP (jujur, saya lupa kepanjangannya). Tapi dengan berat hari, saya harus bolos cuma karena motor salah satu teman kontrakan saya (kebetulan sekelas jadi berangkat bareng) mogok dan tidak bisa di starter. Kontrakan saya sebenarnya masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Tapi saat itu sudah menunjukan pukul 7.15, dan sudah tidak memungkinkan untuk masuk kelas matakuliah MOP itu. Alhasil saya datang ke kampus menggunakan motor pinjaman untuk mengantarkan tugas MOP yang harus dikumpulkan hari ini, mengambil form geladi di roster, ke Lab PFT untuk menanyakan nasib saya yang tidak bisa ikut rekruitasi tahap 5 tepat waktu (17.15) karena ada praktikum Tekmi, dan terakhir saya harus ke Lab Tekmi untuk menyerahkan surat salah satu teman sekelompok Tekmi saya yang tidak bisa ikut praktikum hari ini karna ada urusan keluarga ke BALI. Dari beberapa aktivitas yang harus saya lakukan pagi itu, tidak ada menyisakan senyum diwajah saya. Semua berakhir dengan kata-kata "argh". Mulai dari MOP, ternyata hari ini dosennya membagi kelompok tugas besar, form geladi yang ternyata belum diisi oleh temen saya dengan alasan lupa (saya kira sudah, jadi saya tinggal menyerahkannya ke pihak jurusan), dan terakhir Lab PFT dan Tekmi yang masih terkunci. Baiklaaah.. Saya hanya bisa menghela nafas.

Dengan semangat yang masih tersisa, saya memutuskan untuk menyelesaikan tugas rekruitasi PFT, karna jam3 sore saya harus praktikum Tekmi, dan harus belajar untuk tes awalnya. Terasa lama memikirkan judul proposal PIMNAS (inilah tugasnya) itu setelah mengalami hal-hal mengesalkan tadi pagi. Belum lagi saya masih belum terlalu paham apa itu PIMNAS, yang akhirnya saya membuat postingan mengenai PIMNAS. Dengan bertanya dengan orang-orang yang lebih berpengalaman dibidang PIMNAS, saya akhirnya mendapatkan judulnya..
"MEDICAL RECORD INFORMATION SYSTEM"
ide ini terlintas lantaran cerita salah satu teman saya yang mempunyai banyak kartu rumah sakit dan ditambah lagi saya punya kartu rumah sakit yang sudah lama tidak pernah digunakan lagi karena itu adalah kartu dari salah satu rumah sakit di kota Padang. Alangkah cemerlangnya ide saya ini, saya berniat membuat pendaftaran pasien baru di rumah sakit bersifat terpusat. Hanya dilakukan sekali seumur hidup dan itu akan menyimpan segala sesuatu yang berkaitan dengan riwayat kesehatan kita. Dengan berbangga hati saya, mulai mengetik judul proposal ini dan selesai tepat pukul 2 siang dan saya masih punya waktu 1 jam lagi untuk mempelajari materi untuk praktikum jam 3 nanti.

Praktikum Tekmi adalah praktikum yang paling menguras dahaga saya. Saya serasa tidak berhenti berbicara. Praktikum tekmi modul 1 adalah Marketing Research. Saat praktikum kita disuruh diskusi kelompok tentang riset pasar yang sangat menuntut kita untuk mengajukan argumen. Tepat jam 17.15, HP saya bergetar.. marissa meminta saya keluar dari Lab Tekmi, dan menyerahkan tugas PFT dengan harapan tugas saya akan diterima. Usai praktikum, dengan wajah sumringah saya langsung meluncur ke Lab PFT yang hanya berjarak beberapa langkah dari Lab Tekmi.

Di potong maghrib dan di lanjutkan tepat pukul 18.30, setelah mendengar judul-judul dari teman seperjuangan saya dan dikomentari oleh asisten, kenapa saya masih berfikir kalau ide saya berbeda? semua teman-teman saya hanya membicarakan letak seperti Tugas Besar matakuliah PFT sebelumnya. Belum ada yang membuat saya terpana dengan idenya.

Saat salah satu asistensi menyebutkan judul proposal PIMNAS saya.
Baiklah, di awali bismillah saya mulai menjelasakan aplikasi yang saya rancang. Setelah menjelaskan panjang lebar, perasaan saya mulai nggak enak setelah satu asisten menanyakan menanyakan asal usul ide saya. Saya jawab apa adanya ya karena itulah yang sebenarnya.

Betapa lemesnya saya setelah mengetahui kalau judul proposal saya ini sudah ada yang merealisasikannya. Jujur saya katakan, orang yang merealisasikannya adalah orang hebat. Dan saya? Entahlah..
kenapa saya tidak teliti? kenapa saya tidak meng-kroscheck terlebih dahulu di google apakah judul ini sudah pernah di gunakan orang lain atau bahkan sudah direalisasikan?

Setelah proses rekrutasi selesai, diperjalanan pulang. Saya sempat berfikir. Kenapa saya down? padahal ini cuma tugas yang masih bisa diperbaiki sebelum hari Jum'at. Baiklah, saya ingat. Saya terlalu yakin dengan ide saya ini, bahkan saya tidak memikirkan hal buruk yang bisa saja terjadi, saking PDnya ide saya ini terlalu brilian. Padahal saya sering memperingati diri saya sendiri untuk tidak terlalu berambisi dalam segala sesuatu, karena apabila kita gagal, rasanya akan lebih tidak mengenakan dibanding saat kita pasrah dan rendah hati.

Susah memang membangkitkan semangat yang sempat layu, Tapi saya percaya, kita tidak akan merasakan nikmatnya keberhasilan apabila kita tidak merasakan kegagalan. Saya akan terus mencoba semampu saya, dan percaya bahwa ini semua akan menuntun saya menuju keberhasilan.


sekian
~gnyndlh


0 your comment please..:

Posting Komentar